Kata Manajemen berasal
dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan
mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara
universal.Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni
menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang
manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan
organisasi. Sementara itu, Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai
sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan
sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif
berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien
berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan
sesuai dengan jadwal; dalam berbagai bidang seperti industri, pendidikan,
kesehatan, bisnis, finansial dan sebagainya. Dengan kata lain efektif
menyangkut tujuan dan efisien menyangkut cara dan lamanya suatu proses mencapai
tujuan tersebut. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI: 553, 1990) menyebutkan,
manajemen adalah proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mecapai
sasaran.
Bagaimana Menerapkan
Kebijakan dan Strategi
Semua kebijakan harus
didiskusikan dengan semua personel manajerial dan staf.
Manajer harus
mengerti dimana dan bagaimana mereka menerapkannya.
Rencana sebuah tindakan
harus diberitahukan pada setiap departemen.
Kebijakan dan strategi
harus diperiksa ulang secara berkala.
Perencanaan cadangan harus
dipikirkan dalam kasus perubahan.
Fungsi Manajemen
Manajemen beroperasi
melalui bermacam fungsi, biasanya digolongkan pada perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan atau motivasi dan pengaturan.
Perencanaan: memutuskan
apa yang harus terjadi esok hari dan seterusnya dan membuat rencana untuk
dilaksanakan.
Pengorganisasian: membuat
penggunaan maksimal dari sumberdaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan rencana
dengan baik.
Leading/Kepemimpinan dan
Motivasi: memakai kemampuan di area ini untuk membuat yang lain mengambil peran
dengan efektif dalam mencapai suatu rencana
Pengendalian: monitoting –
memantau kemajuan rencana, yang mungkin membutuhkan perubahan tergantung apa
yang terjadi
Tingkatan Manajemen Keredaksian
Pimpinan Redaksi
Merupakan manajemen
tingkat atas. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi keredaksian secara
umum dan mengarahkan jalannya proses redaksi.
Middle management atau
manajemen tingkat menengah bertugas sebagai penghubung antara manajemen puncak
dan manajemen lini pertama, misalnya Wakil Pimpinan Redaksi atau Redaktur
Pelaksana.
Lower management atau
manejemen lini pertama (first-line management) adalah manajemen yang memimpin
dan mengawasi tenaga-tenaga operasional. Manajemen ini dikenal pula dengan
istilah manajemen operasional. Umumnya para redaktur halaman atau redaktur
desk. Ada khusus halaman ekonomi, politik, pendidikan, kriminal, hukum dst.
ManajemenMengandungLimaFungsi:
1.perencanaan
2.pengorganisasian
3.kepemimpinan
4.koordinasi
5. pengaturan
1.perencanaan
2.pengorganisasian
3.kepemimpinan
4.koordinasi
5. pengaturan
Manajemen Keredaksian
Manajemen keredaksian
dapat diartikan proses antar orang yang merupakan satu kesatuan secara efektif
dalam sebuah organisasi media massa untuk mencapai tujuan atau sasaran.
Manajemen keredaksian adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan terhadap pengadaan, pengembangan, kompensasi, integrasi dan
pemeliharaan orang-orang dengan tujuan membantu mencapai tujuan organisasi
(pers), individual dan masyarakat. Paling penting adalah bagaimana
individu-individu yang terlibat dalam organisasi harus mampu terlebih dahulu
memanajemen pribadinya masing-masing. Manajemen pribadi tersebut meliputi
beberapa hal antara lain: perencanaan kegiatan, pengorganisasian kegiatan,
pelaksanaan kegiatan, evaluasi kegiatan dan pengawasan kegiatan dengan
pemanfaatan waktu seefektif dan seefisien mungkin. Bila tiap individu di dalam
organisasi menyadari betul akan posisi masing-masing dengan job description (deskripsi
tugas) yang jelas dan tegas, maka perencanaan akan mudah dibangun dan
diterapkan.
Ada dua bagian besar
sebuah penerbitan pers atau media massa: Bagian Redaksi (Editor Department) dan
Bagian Pemasaran atau Bagian Usaha (Business Department). Bagian Redaksi
dipimpin oleh Pemimpin Redaksi. Bagian Pemasaran dipimpin olen Manajer
Pemasaran atau Pemimpin Usaha. Di atas keduanya adalah Pemimpin Umum (General
Manager). Ada juga Pemimpin Umum yang merangkap Pemimpin Redaksi.
Bagian Redaksi tugasnya
meliput, menyusun, menulis, atau menyajikan informasi berupa berita, opini,
atau feature. Orang-orangnya disebut wartawan. Redaksi merupakan merupakan sisi
ideal sebuah media atau penerbitan pers yang menjalankan visi, misi, atau
idealisme media.Bagian Redaksi dikepalai oleh seorang Pemimpin Redaksi. Di
bawah Pemred biasanya ada Wakil Pemred yang bertugas sebagai pelaksana tugas
dan penanggungjawab sehari-hari di bagian redaksi.
Pemred/Wapemred membawahi
seorang atau lebih Redaktur Pelaksana yang mengkoordinasi para Redaktur
(Editor), Koordinator Reporter atau Koordinator Liputan (jika diperlukan), para
Reporter dan Fotografer, Koresponden, dan Kontributor. Termasuk Kontributor
adalah para penulis lepas (artikel) dan kolumnis. Di Bagian Redaksi ada pula
yang disebut Dewan Redaksi atau Penasihat Redaksi. Biasanya terdiri dari
Pemred, Wapemred, Redpel, Pemimpin Usaha, dan orang-orang yang dipilih menjadi
penasihat bidang keredaksian. Ada pula yang disebut Staf Ahli atau Redaktur
Ahli, yakni orang-orang yang memiliki keahlian di bidang keilmuwan tertentu
yang sewaktu-waktu masukan atau pendapatnya sangat dibutuhkan redaksi untuk
kepentingan pemberitaan atau analisis berita. Bagian lain yang terkait dengan
bidang keredaksian adalah Redaktur Pracetak yang membidangi tugas Desain Grafis
(Setting, Lay Out, dan Artistik) serta Perpustakaan dan Dokumentasi. Dalam hal
tertentu, bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang) dapat masuk ke bagian
Redaksi.
Tugas
Pemimpin Umum (General
Manager)
Ia bertanggung jawab atas
keseluruhan jalannya penerbitan pers, baik ke dalam maupun ke luar. Ia dapat
melimpahkan pertanggungjawabannya terhadap hukum kepada Pemimpin Redaksi
sepanjang menyangkut isi penerbitan (redaksional) dan kepada Pemimpin Usaha
sepanjang menyangkut pengusahaan penerbitan.
Pemimpin Redaksi
Pemimpin Redaksi (Editor
in Chief) bertanggung jawab terhadap mekanisme dan aktivitas kerja keredaksian
sehari-hari. Ia harus mengawasi isi seluruh rubrik media massa yang
dipimpinnya. Di suratkabar mana pun, Pemimpin Redaksi menetapkan kebijakan dan
mengawasi seluruh kegiatan redaksional. Ia bertindak sebagai jenderal atau
komandan yang perintah atau kebijakannya harus dipatuhi bawahannya. Kewenangan
itu dimiliki katena ia harus bertanggung jawab jika pemberitaan medianya
?digugat? pihak lain. Pemimpin Redaksi juga bertanggung jawab atas penulisan
dan isi Tajuk rencana (Editorial) yang merupakan opini redaksi (Desk opinion).
Jika Pemred berhalangan menulisnya, lazim pula tajuk dibuat oleh Redaktur
Pelaksana, salah seorang anggota Dewan Redaksi, salah seorang Redaktur, bahkan
seorang Reporter atau siapa pun ? dengan seizin dan sepengetahuan Pemimpin
Redaksi? yang mampu menulisnya dengan menyuarakan pendapat korannya mengenai
suatu masalah aktual.
Dewan Redaksi
Dewan Redaksi biasanya
beranggotakan Pemimpin Umum, Pemimpin Redaksi dan Wakilnya, Redaktur Pelaksana,
dan orang-orang yang dipandang kompeten menjadi penasihat bagian redaksi. Dewan
Redaksi bertugas memberi masukan kepada jajaran redaksi dalam melaksanakan
pekerjaan redaksional. Dewan Redaksi pula yang mengatasi permasalahan penting
redaksional, misalnya menyangkut berita yang sangat sensitif atau
sesuai-tidaknya berita yang dibuat tersebut dengan visi dan misi penerbitan
yang sudah disepakati.
Redaktur Pelaksana
Di bawah Pemred biasanya
ada Redaktur Pelaksana (Managing Editor). Tanggung jawabnya hampir sama dengan
Pemred/Wapemred, namun lebih bersifat teknis. Dialah yang memimpin langsung
aktivitas peliputan dan pembuatan berita oleh para reporter dan editor.
Redaktur
Redaktur (editor) sebuah penerbitan pers biasanya lebih dari satu. Tugas utamanya adalah melakukan editing atau penyuntingan, yakni aktivitas penyeleksian dan perbaikan naskah yang akan dimuat atau disiarkan. Di internal redaksi, mereka disebut Redaktur Desk (Desk Editor), Redaktur Bidang, atau Redaktur Halaman karena bertanggung jawab penuh atas isi rubrik tertentu dan editingnya. Seorang redaktur biasanya menangani satu rubrik, misalnya rubrik ekonomi, luar negeri, olahraga, dsb.
Redaktur (editor) sebuah penerbitan pers biasanya lebih dari satu. Tugas utamanya adalah melakukan editing atau penyuntingan, yakni aktivitas penyeleksian dan perbaikan naskah yang akan dimuat atau disiarkan. Di internal redaksi, mereka disebut Redaktur Desk (Desk Editor), Redaktur Bidang, atau Redaktur Halaman karena bertanggung jawab penuh atas isi rubrik tertentu dan editingnya. Seorang redaktur biasanya menangani satu rubrik, misalnya rubrik ekonomi, luar negeri, olahraga, dsb.
Redaktur Pracetak
Setingkat dengan Redaktur/Editor
adalah Redaktur Pracetak atau Redaktur Artistik. Ia bertanggung jawab
menangani? Naskah Siap Cetak? (All In Hand/All Up) dari para redaktur, yaitu
semua naskah berita yang sudah diturunkan ke percetakan dan sudah diset bersih,
desain cover dan perwajahan (tataletak, lay out, artistik), dan hal-ihwal
sebelum koran dicetak. Bagian lain di yang berada di bawah koordinasi Redaktur
Pracetak adalah Setter atau juruketik naskah. Ia bertugas mengetik naskah yang
akan dimuat. Ada pula Korektor yang bertugas mengoreksi (membetulkan) kesalahan
ketik pada naskah yang siap cetak.
Reporter
Di bawah para editor
adalah para Reporter. Mereka merupakan? prajurit? di bagian redaksi. Mencari
berita lalu membuat atau menyusunnya, merupakan tugas pokoknya.
Fotografer
Fotografer (wartawan foto
atau juru potret) tugasnya mengambil gambar peristiwa atau objek tertentu yang
bernilai berita atau untuk melengkapi tulisan berita yang dibuat wartawan
tulis. Ia merupakan mitra kerja yang setaraf dengan wartawan tulisan (reporter).
Jika tugas wartawan tulis menghasilkan karya jurnalistik berupa tulisan berita,
opini, atau feature, maka fotografer menghasilkan Foto Jurnalistik
(Journalistic Photography, Photographic Communications). Fotografer
menyampaikan informasi atau pesan melalui gambar yang ia potret. Fungsi foto
jurnalistik antara lain menginformasikan (to inform), meyakinkan (to persuade),
dan menghibur (to entertain).
Koresponden
Selain reporter, media
massa biasanya memiliki pula Koresponden (correspondent) atau wartawan daerah,
yaitu wartawan yang ditempatkan di negara lain atau di kota lain (daerah), di
luar wilayah di mana media massanya berpusat.
10. Kontributor
Kontributur atau
penyumbang naskah/tulisan secara struktural tidak tercantum dalam struktur
organisasi redaksi. Ia terlibat di bagian redaksi secara fungsional. Termasuk
kontributor adalah para penulis artikel, kolomnis, dan karikaturis. Para
sastrawan juga menjadi kontributor ketika mereka mengirimkan karya sastranya
(puisi, cerpen, esei) ke sebuah media massa. Wartawan Lepas (Freelance
Journalist) juga termasuk kontributor. Wartawan Lepas adalah wartawan yang
tidak terikat pada media massa tertentu, sehingga bebas mengirimkan berita
untuk dimuat di media mana saja, dan menerima honorarium atas tulisannya yang
dimuat. Termasuk kontributor adalah Wartawan Pembantu (Stringer). Ia bekerja
untuk sebuah perusahaan pers, namun tidak menjadi karyawan tetap perusahaan
tersebut. Ia menerima honorarium atas tulisan yang dikirim atau dimuat.
11. Bidang Pendukung Redaksi
Bagian yang tak kalah
pentingnya untuk membantu kelancaran kerja redaksi adalah bagian Perpustakaan
dan Dokumentasi serta bagian Penelitian dan Pengembangan (Litbang). Litbang
memantau perkembangan sebuah penerbitan, survei pembaca, dan memberikan masukan-masukan
bagi pengembangan redaksional dan bagian lainnya, termasuk pembinaan dan
pengembangan kualitas sumber daya manusia.
12. Bagian Usaha (Business
Department)
Bertugas menyebarluaskan
media massa, yakni melakukan pemasaran (marketing) atau penjualan (saling)
media massa. Bagian ini merupakan sisi komersial meliputi sirkulasi/distribusi,
iklan, dan promosi. Biasanya, bagian pemasaran dipimpin oleh seorang. Pemimpin
Perusahaan atau seorang Manajer Pemasaran (Marketing Manager) yang membawahkan
Manajer Sirkulasi, Manajer Iklan, dan Manajer Promosi.
Prinsip Dasar Sistem
Pekerjaan Kewartawan
News Gathering. Hal ini
adalah proses awal dari sistem pemberitaan, yakni tahapan satu organisasi media
massa yang diwakili wartawannya mulai mengumpulkan berita.
News Editing. Hal ini
adalah proses lanjutan dari sistem pemberitaan, yakni tahapan satu organisasi
media massa yang diwakili oleh para redaktur melakukan penyuntingan berita.
News Distributing. Hal ini
adalah proses akhir dari sistem pemberitan, yakni tahapan satu organisasi media
massa menyebarkan berita kepada publiknya.
News Evaluating. Hal ini
banyak berkaitan dengan sistem media massa yang senantiasa berupaya
mengembangkan mutu -bukan hanya jumlah-beritanya, sehingga menerapkan pola
analisa isi (contents analysist) yang biasanya dilakukan oleh satu unit/divisi
khusus dalam manajemen keredaksian. Dari tahapan evaluasi tersebut, maka media
massa berupaya pula mengadakan perbaikan mutu isi karya jurnalistiknya melalui
“editorial clinic” dan pendidikan berkelanjutan (continuing education).
Manjemen sebuah
keredaksian pada dasarnya dibuat berdasarkan kebutuhan institusi pers yang
bersangkutan. Untuk sebuah penerbitan koordinator liputan penting, namun bagi
yang lain tidak. Begitu juga sebaliknya. Tujuan utamanya bagaimana agar
institusi keredaksian bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan perencanaan.
Referensi
http://muhabduh.multiply.com/reviews/item/3
.http://stefanuskim.blogspot.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen
Reportase Investigasi: Menelisik Lorong Gelap, Dadi Sumaatmadja, LaTofi Enterprise April2005.
Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Massa: Ashadi Siregar dkk, Kanisius 1999.
.http://stefanuskim.blogspot.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen
Reportase Investigasi: Menelisik Lorong Gelap, Dadi Sumaatmadja, LaTofi Enterprise April2005.
Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Massa: Ashadi Siregar dkk, Kanisius 1999.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar